Laman

Selasa, 04 Juni 2013

Team Leader Handal Pendakian



          Apa yang anda pikirkan ketika mendengar kata Gunung? Banyak sekali kemungkinan jawaban yang muncul untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ada yang bilang gunung adalah tempat untuk pulang, gunung adalah rumah atau bahkan gunung adalah tempat abadi para dewa. Bagi mereka yang mengutarakan jawaban semacam itu bisa dipastikan mempunyai hobi yang tidak jauh dari kegiatan kepecinta alaman, sebut saja mendaki gunung. Gunung bagai sebuah candu bagi mereka yang secara tulus mencinta akan keindahan karya Sang Pencipta. Tapi, apakah proses mendaki gunung semudah kala kita merenungkan makna agung dari gunung? Diperlukan persiapan mental yang matang untuk bisa mendaki gunung, terlebih lagi jika anda adalah seorang Team Leader. Hal dasar yang harus anda miliki dan yakini adalah makna Leadership. Yang pada intinya adalah jiwa untuk bisa mempengaruhi orang lain. Mempengaruhi dalam artian sikap dan tindakan anda ketika menjadi seorang Team Leader dapat dipercaya oleh teman-teman anda. Ini adalah beberapa hal yang bisa anda lakukan sebagai seorang Team Leader ketika mendaki gunung.



Luruskan keyakinan anda bahwa “Setiap Orang bisa Menjadi Pemimpin”

Setiap orang terlahir sebagai ”Khalifah” (pemimpin) di muka bumi. Namun itu semua bergantung pada setiap individu, apakah mereka  ingin  menjadi biasa-biasa saja  atau ingin menjadi orang yang ”Luar  Biasa”. Sebuah iklan mengatakan ”Kesan pertama begitu mengoda, kesan selanjutnya terserah anda”. Maka dari itu prinsip dasar itulah yang harus anda yakini dengan sepenuh hati. Jika anda sudah yakin dalam diri bahwa anda bisa, berarti anda sudah di jalur yang benar untuk bisa menjadi seorang pemimpin dalam grup. Tanpa perlu keraguan memegang sebuah amanah sebagai seorang Team Leader karena hanya satu hal dasar yang harus ditanamkan , “percaya” bahwa anda pasti bisa. You can because you think you can!

Ekspresikan pengalaman, kreatifitas, ataupun ide anda untuk merencanakan suatu cita-cita yang anda yakini dapat berhasil.

”Berani menentukan cita-cita/ tujuan, berani memulai menentukan langkah untuk meraihnya, dan bulatkan tekad untuk memperjuangkannya hingga berhasil”. Sebuah iklan mengatakan “berhentilah mengukur masalah, mulailah menentukan langkah”. Sebagai seorang Team Leader anda harus mempunyai tujuan dan target yang jelas dalam suatu pendakian gunung. Rencana matang dan sistematis mutlak diperlukan sebagai bekal dasar memulai pendakian. Yakinkan teman-teman anda dalam team dengan rencana anda, kita akan berhasil dalam proses pendakian. Mulai dari manajemen perbekalan, perlengkapan, kondisi fisik dan mental anggota team, sampai anda harus benar-benar mengenal medan pendakian. Dengan hal-hal tersebut apabila anda persiapkan dengan sematang dan semaksimal mungkin niscaya wibawa anda sebagai Team Leader pastilah luar biasa.

Analisa dengan seksama.

Lakukan pengamatan, penilaian, ataupun perbandingan. Sehingga  anda akan mendapatkan informasi yang detail guna mengambil suatu keputusan. Ingat, bahwa anda adalah seorang Team Leader maka pengambilan keputusan dengan perhitungan yang tepat adalah mutlak. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tindakan lanjutan yang dapat anda lakukan pada fase persiapan adalah pengamatan. Tidak sebatas pada merencanakan tapi hal-hal yang sudah anda rencanakan memang harus dilakukan pengamatan, penilaian bahkan perbandingan. Untuk dapat mengukur apakah semua hal yang dibutuhkan  sudah benar-benar matang, atau justru masih ada yang perlu untuk disempurnakan. Sebagai contoh terkait dengan jalur pendakian, setiap gunung kemungkinan mempunyai jalur pendakian yang lebih dari satu. Team Leader mempunyai peranan yang besar sebelum memaparkan rencana pendakian kepada anggota Team, memahami, menilai serta membandingkan antara satu jalur pendakian dengan lainnya. Dari hasil analisa yang sudah didapatkan kemudian harus diputuskan jalur pendakian manakah yang lebih cocok dengam kondisi Team anda. Jelas, Team Leader harus mutlak paham.

Delegasi  perintah secara proporsional

Berikan wewenang kepada masing-masing anggota dalam team untuk bertanggung jawab pada tugas yang telah diberikan dan percayalah bahwa masing-masing akan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik mungkin. Jangan lupa untuk memberikan motivasi guna mengembangkan kemampuan leadership setiap anggota, tanpa terkecuali Team Leadernya. Tidak mungkin semua tanggung jawab Team Leader anda kendalikan sendirian, anda punya anggota dalam team manfaatkan mereka untuk kepentingan bersama demi kelancaran pendakian. Pembagian tugas yang rata dan proporsional akan membuat suasana dalam team menghangat, tinggal bagaimana anda memberikan kontrol terhadap setiap tanggung jawab anggota team.



Efektifkan Pendengaran

Seorang Team Leader harus dapat mengembangkan seni dalam mendengarkan, dan tidak membedakan jabatan dalam team dengan para anggota. Tugas ketua adalah mengayomi, untuk menjadi pengayom yang baik harus mempunyai rasa peka dengan para anggota.  Dengan mendengarkan, memperhatikan serta memberikan input, saran, ataupun usulan  seorang Team Leader akan mendapatkan bermacam informasi, baik tersurat  maupun tersirat. Sehingga  tingkat pemahaman terhadap kondisi team akan lebih matang.

Rubahlah kebiasaan malu bertanya

Ingat! Team Leader tidak selalu benar. Jangan merasa sungkan bertanya pada rekan satu team jika memang kemampuannya lebih bisa diandalkan. Seorang Team Leader harus dapat menciptakan suasana yang  saling terbuka dan jujur dalam menyampaikan informasi. Hal tersebut akan sangat bermanfaat dalam  suatu pengambilan keputusan yang harus dilakukan dengan bermusyawarah.

Singkirkan jauh – jauh  kepentingan diri sendiri

Seorang  Team Leader adalah sorotan bagi para anggota dalam satu team. Sikap dan tingkah laku menjadi pedoman bagi para anggota. Oleh karena itu anda harus menjaga perilaku, hormati rekan serta jaga tutur kata. Bukan waktunya bagi anda untuk merasa dipedulikan ataupun diperhatiakn oleh teman-teman anda dalam team. Team Leader tidak butuh dimanja oleh anggota. Sebaliknya, Team Leader harus mampu mengayomi, menjaga serta membuat suasana antar anggota terjalin hangat sehingga memudahkan untuk selalu bekerjasama atas nama team. Tapi, jangan lakukan itu hanya terkhusus kepada satu anggota jika hal tersebut anda lakukan bisa dipastikan proses pendakian anda akan sedikit berantakan.

Hilangkan isu – isu atau gossip yang muncul

Seorang  Team Leader  harus dapat melihat pada inti masalah bila terjadi isu ataupun gosip yang muncul dalam team selama proses pendakian.  Segera ambil tindakan  penyelesaian secara seksama dan hati-hatilah dalam mengambil langkah,  selain itu jangan biarkan isu ataupun gosip ini berlarut-larut yang nantinya justru akan merapuhkan team anda. Jadikan ini suatu bahan perbincangan dalam sela-sela waktu istirahat team anda. Dengan tujuan semua anggota team paham dan mengerti dengan masalah yang sedang terjadi.

Inovasi  tiada henti

Seorang Team Leader yang bisa memberdayakan anggota team serta berjiwa kreatif, inovatif, dan proaktif akan dapat memanfaatkan  kemampuannya untuk  memunculkan  ide-ide baru  selama proses pendakian sehingga  team bisa dipertahankan sampai pendakian diselesaiakan. “Seorang  pemimpin  pantang untuk berdiam diri, leader harus terus-menerus menambah dan harus selalu memperbaharui Skills ataupun  Knowledges  mereka”.

Pandang dan  Berpikirlah  Kedepan

Pemimpin harus  selalu  mengembangkan  cita – cita mereka untuk masa depan yang lebih baik,  sehingga  team yang anda  pimpin akan selalu menjadi yang terdepan. Tidak terhenti setelah pendakian berhenti.
“Keberhasilan yang  anda dapatkan sekarang, jadikanlah penyemangat untuk meraih keberhasilan lain dimasa yang akan datang”. Janganlah merasa cepat puas atas prestasi atau keberhasilan anda karena hal ini akan membunuh daya juang serta kreatifitas kita secara perlahan.

3 komentar:

  1. bahasanya lumyan jelimet but nice :D,

    BalasHapus
  2. tahu kemampuan team itu yang paling utama kk..

    BalasHapus
  3. hehe ... jelimet gmn sista yani ? buat masukan deh, thanks


    woeee ... brotha senior adri ... thanksss

    BalasHapus