Laman

Kamis, 05 Juli 2018

Menata Tanpa Alibi

Oleh : Irkham Zamzuri

Pengkhianatan, diakui tidak diakui sudah pasti menyesakan.
Pelampiasan menembus batas kewajaran.
Lari, melarikan penasaran.
Mengikat rapat kekusuatan.

Menjadi yang tidak berani,
Bersembunyi yang tidak sunyi.
Menutup terang.

Membiak kelam.
Dalam bentuk apapun,
Pengingkaran nihil dalil pembenar.

Bersembunyi bisa dua,
Menata diri atau perkuat alibi.
Alibi yang mengelabuhi.

Menata diri adalah sembunyi yang memperbaiki.
Kokoh pondasi.
Mewujudkan.
Mengutarakan.
Iya, pahit. Semua orang paham.
Tapi kau tahu, jamu itu menguatkan karena kepahitannya.

Tidak ada ke sia-sia an,
Everything happens for a reason.

Tekad saja.
“Aku bersalah. Tidak akan mencari pembenar.”
Ini falsafah soal mengalah. Bukan soal kalah.
Tinggi tanpa membuat rendah.

Memilih pahit.
Melawan perangkap kepalsuan.

Karena lari bukan solusi lelaki.

Antologi Space Yogyakarta, 2 Mei 2018

Agar Tetap Waras

Oleh : Irkham Zamzuri

Resah dengan misteri kehidupan yang belum terjadi.
Sedikit, tetapi mulai gundah terhadap masa-masa mendatang.
Tentang kedunguan dan kepikunan.

Menjadi tugas mulia untuk merawat pikiran.
Memupuk ingatan.

Agar tetap segar, sekaligus enak dipandang.
Biar kebebalan-kebebalan luntur perlahan.

Anak muda tetap harus sehat,
Jasmaniah, rohaniah, ditengah hingar bingar kenikmatan.

Lena sedikit, berpeluang menyesatkan.

Oh ...  Tuhan. Beri jalan dan kemudahan,
Supaya generasi pemimpi dipermudah,
Memperbaiki, mempersiapkan, gagah berani,
Untuk menjemput impian.

Dianjurkan berdo’a, tetap jangan lupa,
Soal jerih payah usaha.

Memohon saja hanyalah sia-sia.

Klaten, 25 April 2018.

Selasa, 04 April 2017

Terlahir Kembali?

Oleh : Irkham Zamzuri

Pada akhirnya jarum penanda yang sempat terhenti, berdetak lagi. Perlahan nan pasti memutar seirama. Karat usang berderit-derit, pertanda betapa lama ia tak bekerja. Selayaknya mesin tua, butuh dipoles sedemikian rupa demi gagahnya, direnovasi agar segera berfungsi kembali. Sedangkan manusia, merenung sedalam-dalamnya, sejauh-jauhnya, sehening-heningnya, persis dengan si mesin tua ketika sedang tak bernyawa. Terlahir kembali setelah semua kerusakan. Comeback stronger dalam dunia sepakbola. Atlet pun harus cidera untuk menghargai, tangguhnya proses kembali. Keluar dari jalur bukanlah sebuah kemunduran, justru terkadang jalur yang lebih baik sedang dianugerahkan.

Rabu, 01 Februari 2017

Roda Hidup

Oleh: Irkham Zamzuri

Ketika putaran roda sampai ke bawah terkadang becek tanah, cadas batu, panas aspal bahkan kotoran hewan sepanjang jalan tak luput dari injakan.

Di atas ataupun di bawah yang namanya roda pasti terus berjalan.

Bisa bergerak ke depan ataupun mundur ke belakang.

Tergantung kemana pedal kau ayunkan.

Klaten. September. 2015

Sikap

Oleh: Irkham Zamzuri

Jangan kekiri cuma karena suara mayoritas kekiri. 
Jangan kekanan cuma karena suara mayoritas kekanan. 
Ah, pokok nya jangan ikut-ikutan. 
Apalagi hanya karena mau cari aman.
Kekirilah kalau harus kekiri, kekananlah kalau harus kekanan. 
Nyatakan. 
Tegaskan. 
Putuskan. 
Jangan diabu-abukan. 
Kiri atau kanan. 
Pilih ! 
Bukan diam ditengah nunggu hembusan angin menerbangkan. 

Berani kau jadi pembeda dan berbeda ?

Selasa, 31 Januari 2017

Mahasiswa Non-Aktif Kangen

Oleh: Irkham Zamzuri

Kamu, kampusku apa kabar?
Kamu, tempatku dulu 'dihajar' apa kabar?
Kamu, tempatku dulu berdinamika apa kabar?
Kamu, tempatku dulu berjejaring ria walau bermodal sok tau dan omdo aja, apa kabar?
Kamu, tempatku dulu 'jatuh' apa kabar?
Dengar-dengar, katanya kamu sekarang terkenal ya, lebih terkenal dari sebelum nya maksud ku.

Ada apa gerangan? Kok tetiba viral?
Kamu sehat-sehat aja kan, ndak lagi 'sakit'kan?

Semoga ini hanya sebatas badai kecil belaka aja ya, seingatku sih, kamu tangguh, kuat, bermental baja gitu.
Apalagi, 'dalaman'mu teduh penuh naungan Tuhan, seperti yang akhir-akhir ini terdengar, mudah-mudah an masih benar.

Gimana perkembanganmu? Satu setengah tahun sudah kita berpisah, terakhir ku ingat waktu ku pergi,  sebentar coba ku ingat, ah... suram kala itu. Awan mendung sudah pergi belum ya, jawab dong, aku tanya kabar mu ini? siapa tau suatu saat nanti, kalau bisa segera, kita bisa nostalgia ya.

Sekarang aku sudah bisa membuat perbandingan loh, berwacana dan kerja nyata. Kalau misal aku balikan sama kamu, apakah orang seperti ku masih kamu terima? Ternyata, ku kasih tahu kamu ya, kerja nyata itu berbeda sekali daripada sok tau dan berwacana saja. Berat sekali rasanya. Dan kamu tau, cuma bisa melakukan hal-hal kecil sahaja, tak se wah tak se megah kayak omongan2 dulu itu, tapi rasanya jangan tanya, luar biasaaaa.

Itu dr pengalamanku pribadi loh ya, coba sekiranya bisa sampaikan itu ke beberapa anggota mu. Biar apa, katamu??? Ayolah... kita sama2 gede dan sudah tau, sok tau itu ndak tau apa2 kan sejatinya? Kasian kalau jenis2 seperti ini masih kau tetaskan. Nah, apalagi kabarnya, namamu lagi terbang melayang, bisa nih momentum ini kamu manfaatkan, buat bilang terang2an dengan lantang, mumpung kamu lagi di atas, gini deh, "misal masih sok tau tp terus sok2an" kelaut aja gitu. Gimana, pus? Sepakat ndak nih? Males nanti kalau aku balik, tp masih banyak yang gitu-gitu itu.

Ah, tapi apapun itu, terserah kamu lah. Aku masih sayang kamu, pus, asal kamu tahu. Cuma lagi kangen aja, biasa kan misal ngelantur.

Kamis, 08 Desember 2016

Merdeka Namun Terpenjara

Oleh : Irkham Zamzuri

Kawan muda seperjuangan dimanapun kalian ‘berperang’
Salam ...

Berjuang itu tidak melulu tentang membela kepentingan orang
Termarginalkan memang bagian dari kerasnya kehidupan
Tak akan lepas kejamnya gilas-menggilas
Melindas atau terlindas, makan atau dimakan, rakus atau kurus.
Kau mau berdiri dimana?

Merasa iba dengan nestapa diluar sana
Tak bisa apa-apa karena tak berdaya
Bukan lantas berdiam tanpa suara
Makna ‘juang’ itu wujudnya beraneka rupa
Besar dan kecil sebatas proses semata

Tanggung jawab itu dipelajari sedari dini
Tanggung jawab terkhusus untuk diri sendiri
Tanggung jawab mengurus diri
Diiringi dengan kesadaran hakiki
Tanpa paksaan, penuh kemerdekaan

Merdeka itu bukan semata terbebas dari jeruji besi
Kebebasan berpikir adalah kunci
Kunci awal memerdekakan diri
Jangan terjebak dalam kurungan ‘kepala’ sendiri
Baru nanti bisa ‘bertarung’ selangkah lebih tinggi
Namun dengan catatan, otak ini bebas dan tak pernah berbatas

Bertanggung jawab penuh kesadaran untuk berjuang, awesome!