Apa
yang anda pikirkan ketika mendengar kata Gunung? Banyak sekali kemungkinan
jawaban yang muncul untuk menjawab pertanyaan tersebut. Ada yang bilang gunung
adalah tempat untuk pulang, gunung adalah rumah atau bahkan gunung adalah
tempat abadi para dewa. Bagi mereka yang mengutarakan jawaban semacam itu bisa
dipastikan mempunyai hobi yang tidak jauh dari kegiatan kepecinta alaman, sebut
saja mendaki gunung. Gunung bagai sebuah candu bagi mereka yang secara tulus
mencinta akan keindahan karya Sang Pencipta. Tapi, apakah proses mendaki gunung
semudah kala kita merenungkan makna agung dari gunung? Diperlukan persiapan
mental yang matang untuk bisa mendaki gunung, terlebih lagi jika anda adalah
seorang Team Leader. Hal dasar yang harus anda miliki dan yakini adalah makna
Leadership. Yang pada intinya adalah jiwa untuk bisa mempengaruhi orang lain.
Mempengaruhi dalam artian sikap dan tindakan anda ketika menjadi seorang Team
Leader dapat dipercaya oleh teman-teman anda. Ini adalah beberapa hal yang bisa
anda lakukan sebagai seorang Team Leader ketika mendaki gunung.
Setiap orang terlahir sebagai ”Khalifah” (pemimpin) di
muka bumi. Namun itu semua bergantung pada setiap individu, apakah
mereka ingin menjadi biasa-biasa saja atau ingin menjadi
orang yang ”Luar Biasa”. Sebuah iklan mengatakan ”Kesan pertama begitu
mengoda, kesan selanjutnya terserah anda”. Maka dari itu prinsip dasar itulah
yang harus anda yakini dengan sepenuh hati. Jika anda sudah yakin dalam diri
bahwa anda bisa, berarti anda sudah di jalur yang benar untuk bisa menjadi
seorang pemimpin dalam grup. Tanpa perlu keraguan memegang sebuah amanah sebagai
seorang Team Leader karena hanya satu hal dasar yang harus ditanamkan ,
“percaya” bahwa anda pasti bisa. You can because you think you can!
Ekspresikan
pengalaman, kreatifitas, ataupun ide anda untuk merencanakan suatu cita-cita
yang anda yakini dapat berhasil.
”Berani menentukan cita-cita/ tujuan, berani memulai
menentukan langkah untuk meraihnya, dan bulatkan tekad untuk memperjuangkannya
hingga berhasil”. Sebuah iklan mengatakan “berhentilah mengukur masalah,
mulailah menentukan langkah”. Sebagai seorang Team Leader anda harus mempunyai
tujuan dan target yang jelas dalam suatu pendakian gunung. Rencana matang dan
sistematis mutlak diperlukan sebagai bekal dasar memulai pendakian. Yakinkan
teman-teman anda dalam team dengan rencana anda, kita akan berhasil dalam
proses pendakian. Mulai dari manajemen perbekalan, perlengkapan, kondisi fisik
dan mental anggota team, sampai anda harus benar-benar mengenal medan
pendakian. Dengan hal-hal tersebut apabila anda persiapkan dengan sematang dan
semaksimal mungkin niscaya wibawa anda sebagai Team Leader pastilah luar biasa.
Analisa
dengan seksama.
Lakukan pengamatan, penilaian, ataupun perbandingan.
Sehingga anda akan mendapatkan informasi yang detail guna mengambil suatu
keputusan. Ingat, bahwa anda adalah seorang Team Leader maka pengambilan
keputusan dengan perhitungan yang tepat adalah mutlak. Seperti yang sudah
dijelaskan sebelumnya tindakan lanjutan yang dapat anda lakukan pada fase
persiapan adalah pengamatan. Tidak sebatas pada merencanakan tapi hal-hal yang
sudah anda rencanakan memang harus dilakukan pengamatan, penilaian bahkan
perbandingan. Untuk dapat mengukur apakah semua hal yang dibutuhkan sudah benar-benar matang, atau justru masih
ada yang perlu untuk disempurnakan. Sebagai contoh terkait dengan jalur
pendakian, setiap gunung kemungkinan mempunyai jalur pendakian yang lebih dari
satu. Team Leader mempunyai peranan yang besar sebelum memaparkan rencana
pendakian kepada anggota Team, memahami, menilai serta membandingkan antara
satu jalur pendakian dengan lainnya. Dari hasil analisa yang sudah didapatkan
kemudian harus diputuskan jalur pendakian manakah yang lebih cocok dengam
kondisi Team anda. Jelas, Team Leader harus mutlak paham.
Delegasi
perintah secara proporsional
Berikan wewenang kepada masing-masing anggota dalam
team untuk bertanggung jawab pada tugas yang telah diberikan dan percayalah
bahwa masing-masing akan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan sebaik
mungkin. Jangan lupa untuk memberikan motivasi guna mengembangkan kemampuan
leadership setiap anggota, tanpa terkecuali Team Leadernya. Tidak mungkin semua
tanggung jawab Team Leader anda kendalikan sendirian, anda punya anggota dalam
team manfaatkan mereka untuk kepentingan bersama demi kelancaran pendakian.
Pembagian tugas yang rata dan proporsional akan membuat suasana dalam team
menghangat, tinggal bagaimana anda memberikan kontrol terhadap setiap tanggung
jawab anggota team.
Efektifkan
Pendengaran
Seorang Team Leader harus dapat mengembangkan seni
dalam mendengarkan, dan tidak membedakan jabatan dalam team dengan para
anggota. Tugas ketua adalah mengayomi, untuk menjadi pengayom yang baik harus
mempunyai rasa peka dengan para anggota. Dengan mendengarkan, memperhatikan serta
memberikan input, saran, ataupun usulan seorang Team Leader akan
mendapatkan bermacam informasi, baik tersurat maupun tersirat.
Sehingga tingkat pemahaman terhadap kondisi team akan lebih matang.
Rubahlah kebiasaan malu bertanya
Ingat! Team Leader tidak selalu benar. Jangan merasa
sungkan bertanya pada rekan satu team jika memang kemampuannya lebih bisa
diandalkan. Seorang Team Leader harus dapat menciptakan suasana yang
saling terbuka dan jujur dalam menyampaikan informasi. Hal tersebut akan sangat
bermanfaat dalam suatu pengambilan keputusan yang harus dilakukan dengan
bermusyawarah.
Singkirkan
jauh – jauh kepentingan diri sendiri
Seorang Team Leader adalah sorotan bagi para
anggota dalam satu team. Sikap dan tingkah laku menjadi pedoman bagi para
anggota. Oleh karena itu anda harus menjaga perilaku, hormati rekan serta
jaga tutur kata. Bukan waktunya bagi anda untuk merasa dipedulikan ataupun
diperhatiakn oleh teman-teman anda dalam team. Team Leader tidak butuh dimanja
oleh anggota. Sebaliknya, Team Leader harus mampu mengayomi, menjaga serta
membuat suasana antar anggota terjalin hangat sehingga memudahkan untuk selalu
bekerjasama atas nama team. Tapi, jangan lakukan itu hanya terkhusus kepada satu
anggota jika hal tersebut anda lakukan bisa dipastikan proses pendakian anda
akan sedikit berantakan.
Hilangkan isu
– isu atau gossip yang muncul
Seorang Team Leader harus dapat melihat
pada inti masalah bila terjadi isu ataupun gosip yang muncul dalam team selama
proses pendakian. Segera ambil tindakan penyelesaian secara seksama
dan hati-hatilah dalam mengambil langkah, selain itu jangan biarkan isu
ataupun gosip ini berlarut-larut yang nantinya justru akan merapuhkan team
anda. Jadikan ini suatu bahan perbincangan dalam sela-sela waktu istirahat team
anda. Dengan tujuan semua anggota team paham dan mengerti dengan masalah yang
sedang terjadi.
Inovasi
tiada henti
Seorang Team Leader yang bisa memberdayakan anggota
team serta berjiwa kreatif, inovatif, dan proaktif akan dapat
memanfaatkan kemampuannya untuk memunculkan ide-ide
baru selama proses pendakian sehingga team bisa dipertahankan
sampai pendakian diselesaiakan. “Seorang pemimpin pantang untuk berdiam
diri, leader harus terus-menerus menambah dan harus selalu memperbaharui Skills
ataupun Knowledges mereka”.
Pemimpin harus selalu mengembangkan
cita – cita mereka untuk masa depan yang lebih baik, sehingga team
yang anda pimpin akan selalu menjadi yang terdepan. Tidak terhenti
setelah pendakian berhenti.
“Keberhasilan yang anda dapatkan sekarang,
jadikanlah penyemangat untuk meraih keberhasilan lain dimasa yang akan datang”.
Janganlah merasa cepat puas atas prestasi atau keberhasilan anda karena hal ini
akan membunuh daya juang serta kreatifitas kita secara perlahan.
bahasanya lumyan jelimet but nice :D,
BalasHapustahu kemampuan team itu yang paling utama kk..
BalasHapushehe ... jelimet gmn sista yani ? buat masukan deh, thanks
BalasHapuswoeee ... brotha senior adri ... thanksss