Sejauh yang saya pribadi pahami, hasrat adalah sebuah
keinginan atau kehendak yang kokoh untuk mengejar, memperjuangkan dan mungkin
pada akhirnya bisa mendapatkan sesuatu yang dihasrati. Apapun itu lah bentuk
nya, baik ilmu pengetahuan, barang pemewah tersier atau bisa jadi soal
pemenuhan rasa yang menyangkut hati. Segala hal butuh diperjuangkan, bukan?
Kata “diperjuangkan” ini loh. Super sekaliii kandungan
makna nya. Jauh dan Dalam. Susah sekali rasa nya untuk dijabarkan, karena “perjuangan”
itu tidak boleh dibakukan atau disamaratakan, berbeda, setiap orang berhak
mentafsirkan perjuangan dan makna nya.
Saya mencoba membayangkan, kondisi nya seperti ini. Ada seorang
pemuda, sebenarnya sudah bisa disebut laki-laki dewasa (baca: pemula),
passionate, kira-kira. Dia punya mimpi, merenungkan apa itu mimpi, kemudian berusaha
untuk memahami apa itu hasrat, dan ternyata bisa paham dengan sangat baik pula apa
itu perjuangan. Sedari kecil dia sudah diajari bekerja untuk mendapatkan
sesuatu oleh nenek, ketika ditinggal merantau bapak ibuk nya. Setiap pagi-pagi
sekali, jam 4 tepat, harus bangun dan membantu si nenek “angkut-angkut”
(memindahkan barang dagangan dari dapur ke tepi jalan raya di ujung desa) sayur
tumpang, bubur, gorengan dan pelengkap sarapan khas pedesaan era 2000an. Mimpi,
hasrat, perjuangan. Rasanya masa depan cerah segera di genggaman.
Tiba-tiba, dia mendengar tentang law of attraction, hukum
tarik menarik, seperti itu. Dimana, sebelum mendapatkan sesuatu yang kita inginkan atau kehendaki, ternyata
semua hal harus disertai keyakinan terlebih dahulu. Yakin. Yakin kalau si A itu
nanti, pasti akan saya dapatkan. “Saya yakin”, teriak lantangnya dalam hati. Begitulah
pemuda pemula itu pelan-pelan bertumbuh dan berkembang di tengah-tengah
keterbatasan.
Ah ... seperti apa rasanya. Boleh aku jadi peniru mu,
tuan muda pemula ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar